Sistem pencatatan persediaan ada dua macam yaitu system fisik (physical system) dan system perpetual (perpetual system)
1. System Fisik (Physical System)
Sistem fisik disebut juga dengan system periodik adalah system pencatatan persediaan barang dagangan dengan cara mencatat setiap pembelian barang dagang pada akun pembelian dan setiap penjualan barang dagang pada akun penjualan serta persediaan akhir barang dagang diketahui dengan cara perhitungan secara fisik, sedangkan akun persediaan digunakan pada saat mencatat persediaan awal dan akhir persediaan barang dagang saja.
Contoh:
Dibawah ini kegiatan PT Angkasa untuk bulan juni 2010 sebagai berikut:
Persediaan barang dagangan 1 juni 2010 = Rp. 160.000.000,00
Pembelian barang dagangan selama bulan juni 2010 = Rp. 800.000.000,00
Penjualan barang dagangan selama bulan juni 2010 = Rp. 950.000.000,00
Jurnal yang dibuat PT. Angkasa untuk mencatat transaksi tersebut:
Pembelian Rp. 800.000.000,00
Bank/Kewajiban Dagang Rp. 800.000.000,00
(untuk mencatat pembelian barang dagangan)
Bank/piutang dagang Rp. 950.000.000,00
Penjualan Rp. 950.000.000,00
(untuk mencatat penjualan barang dagang)
Nama akun: persediaan no. akun: 116
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
160.000.000,00
|
-
|
160.000.000,00
|
nama akun: bank/utang/piutang no. akun: 111/211/113
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
saldo
|
-
|
-
|
825.000.000,00
|
-
| |
JP 10
|
-
|
800.000.000,00
|
25.000.000,00
| ||||
JPJ 10
|
950.000.000,00
|
-
|
975.000.000,00
|
-
|
Nama akun: pembelian no. akun: 511
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
JP 10
|
800.000.000,00
|
-
|
800.000.000,00
|
Nama akun: penjualan no. akun: 411
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
JPJ
|
950.000.000,00
|
-
|
950.000.000,00
|
Jika digunakan system fisik, untuk menghitung laba-rugi harus dihitung dulu persediaan akhir dengan cara perhitungan fisik. Oleh karena itu, system fisik tidak memberikan informasi persediaan akhir barang dagangan.
2. System Perpetual (Perpetual System)
System perpetual atau metode pencatatan terus menerus atau system metode permanen adalah system pencatatan persediaan barang dagangan dengan cara mencatat setiap pembelian barang dagangan dan penjualan barang dagangan sebesar harga pokoknya pada akun persediaan, serta setiap penjualan barang dagangan sebesar harga jualnya pada akun penjualan. Kemudian harga pokok persediaan barang dagang dicatat pula pada akun
Harga pokok penjualan. Pada system perpetual, akun persediaan tidak hanya mencatat persediaan barang dagang pada awal dan akhir periode saja, tetapi juga mencatat persediaan barang dagang secara terus menerus sehingga saldonya bisa diketahui setiap saat.
Contoh:
Dibawah ini kegiatan PT. Angkasa untuk bulan juni 2010 sebagai berikut:
- Persediaan barang dagangan 1 juni 2010 = Rp. 160.000.000,00
- Pembelian barang dagangan selama bulan juni = Rp. 800.000.000,00
- Penjualan barang dagangan selama bulan juni = Rp. 950.000.000,00
Yang harga pokoknya diketahui sebesar Rp. 400.000.000,00
- Retur penjualan Rp. 200.000,00 harga pokoknya Rp. 84.000,00
Jurnalnya:
Persediaan Rp. 800.000.000,00
Bank/utang dagang Rp. 800.000.000,00
(untuk mencatat pembelian barang dagang)\
Bank/piutang dagang Rp. 950.000.000,00
Penjualan Rp. 950.000.000,00
(untuk mencatat penjualan barang dagang)
Harga pokok penjualan Rp. 400.000.000,00
Persediaan Rp. 400.000.000,00
(untuk mencatat harga pokok penjualan)
Retur penjualan Rp. 200.000,00
Piutang dagang Rp. 200.000,00
(untuk mencatat harga jual barang dagang yang diterima kembali)
Persediaan Rp. 84.000,00
Harga pokok penjualan Rp. 84.000,00
(mencatat harga pokok barang dagangan yang diterima kembali)
Nama akun: persediaan no. akun:116
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
saldo
|
160.000.000,00
|
-
|
160.000.000,00
| ||
31
|
JP 10
|
800.000.000,00
|
-
|
960.000.000,00
| |||
31
|
JPJ 10
|
-
|
400.000.000,00
|
560.000.000,00
| |||
31
|
JU 10
|
84.000,00
|
-
|
476.000.000,00
| |||
Nama akun: bank/kewajiban/piutang no. akun:111/211/113
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
1
|
825.000.000,00
| |||||
1
|
JP 10
|
800.000.000,00
|
25.000.000,00
| ||||
31
|
JPJ 10
|
950.000.000,00
|
975.000.000,00
| ||||
31
|
JU 10
|
100.000.000,00
|
875.000.000,00
| ||||
Nama akun: penjualan no. akun: 411
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
JPJ 10
|
950.000.000,00
|
-
|
950.000.000,00
|
Nama akun: harga pokok penjualan no. akun: 511
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
JPJ 10
|
400.000.00,00
|
400.000.000,00
| ||||
JU 10
|
-
|
84.000,00
|
Nama akun: no. akun:
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
kredit
|
saldo
| ||
debit
|
kredit
| ||||||
2009
| |||||||
okt
|
JPJ 10
|
950.000.000,00
|
950.000.000,00
|
Jika perusahaan menggunakan system perpetual, persediaan akhir barang tidak perlu dihitung lagi karena saldo akhir akun persediaan sudah menunjukkan nilai persediaanpada akhir periode tersebut.
silahkan download materi ini disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar